Kenapa Galau?

Nah, sekarang ini mungkin memang sudah banyak yang bilang “galau? nggak jaman!” oke, tapi apa hati masih bisa di pungkiri kalo kita nggak lagi galau?Anak remaja adalah yang paling sering terkena penyakit galau ini. Fikiran yang masih labil, terkadang perasaannya di-narsiskan segala, seharusnya galau itu menjadi salah satu malu untuk kita, tapi tidak untuk remaja sekarang ini. Galau banyak sekali di temukan di jejaring sosial, seperti facebook, twitter, dan postingan ini salah satu aksi galau yang saya buat.

Sejujurjujurnya, perasaan yang seperti saya alami sekarang sangat resah jika hanya disimpan di hati, takut nya nanti merusak 😦 Jadi, terimakasih kepada wordpress yang sudah memperbolehkan saya membuat postingan ini.

Saya sudah banyak searching di google, definisi galau, penyebab galau, cara mengatasi galau, latar belakang galau, rumusan masalah galau, dan apasaja tentang galau.Meskipun sudah serching dan sudah menerapkan cara hidup anti galau, tapi tetap saja, masih sakit tiap tarik napas, masih nyessek, masih ada yang ganjal. iya kan?

Nah, harusnya kita mengerti dulu sama perasaan kita, apa yang membuat kita seperti ini, seseorang kah? atau hanya sesuatu? nah jika memang kita ada masalah, marilah meminta saran ke orangtua atau orangyanglebihtua dengan pemikiran dewasa, jika masalah terselesaikan pasti udah nggak ada yang ganjal lagi kan?

Tapi.. kalau kita nggak punya orang untuk di ceritakan, atau yang bisa buat tukar fikiran, coba deh, buatin cerpenkah, cerber kah, siapa tahu ada penerbit gitu yang kunjungi blog kamu, di panggil tanda tangan kontrak untuk buat novel seri satu sampai 1001 lebih, kan bagus?

meskipun galau banyak dampak negatifnya, marilah kita sebagai remaja Indonesia mengambil yang positifnya saja 😀 Apapun yang kita alami, harus percaya itu merupakan cobaan dari Allah SWT yang akan membuat kita lebih kuat, dan lebih dewasa:)